您的当前位置:首页 > 休闲 > Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China 正文
时间:2025-06-10 12:50:54 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekon quickq加速器官方网站
Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor tetap optimistis menyusul perkembangan negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
Pasar keuangan global mengawali pekan ini dengan sentimen hati-hati menyusul ketidakpastian kebijakan perdagangan dan pelemahan data ekonomi dari dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.
Analis Capital.com, Kyle Rodda menyebut bahwa kebijakan perdagangan masih menjadi ketidakpastian makro terbesar saat ini, termasuk di Bursa Asia.
Dari China, inflasi konsumen (CPI) tercatat turun 0,1% secara tahunan (YoY) pada Mei 2025. Sementara indeks harga produsen (PPI) anjlok 3,3% YoY, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi yang masih berlanjut.
Pertumbuhan Ekspor China pada bulan yang sama juga meleset dari ekspektasi pasar, dengan penurunan signifikan dalam pengiriman ke Amerika Serikat.
Dari sisi Amerika Serikat, data yang dirilis baru-baru menunjukkan indikasi pelemahan dalam sektor jasa. ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) turun menjadi 49,9 di Mei 2025. Padahal pada bulan sebelumnya ia mencatatkan angka 51,6.
Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump.
Beige Book The Federal Reserve (The Fed) juga mencatat melemahnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS. Dampak dari data ekonomi yang lesu ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
Pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi yang diperkirakan akan menjadi penentu penting arah kebijakan moneter selanjutnya.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Juni 2025, Saham IKAN Pimpin Daftar Top Losers Pekan Ini
The Fed saat ini berada dalam masa blackoutperiod menjelang keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada 18 Juni 2025.
Wagub Riza Patria Soal Tembok Sekolah Ambruk: Kita Akan Sama2025-06-10 12:32
Daftar Minuman Pembakar Lemak saat Tidur, Ampun Bikin Langsing2025-06-10 12:27
VIDEO: Melihat Al Safwah Tower, Pusat Oleh2025-06-10 12:24
Fraksi PAN Anggap Pengajuan Hak Angket Terkait Kecurangan Pemilu Tidak Tepat2025-06-10 12:09
Polisi Siap Selidiki Penemuan Beras Bansos Terkubur di Depok2025-06-10 11:49
Catat, Ini 8 Sayuran untuk Mengecilkan Perut Buncit2025-06-10 11:46
Mahfud MD: Gugatan ke MK dan Hak Angket Bukan Gertakan!2025-06-10 11:22
Kadang Suka Bikin Sakit Perut, Bolehkan Jalan Kaki Setelah Makan?2025-06-10 11:22
Di KPK, Ketua DPRD DKI Bongkar Surat Sakti Formula E, Anies Baswedan Makin Tersudut!2025-06-10 10:58
Bingung Turunkan BB? Ini 6 Cara Memulai Diet buat Pemula2025-06-10 10:32
Bawaslu Ungkap 20 Negara Wilayah Perwakilan Rawan Pemilu2025-06-10 12:17
ASN yang Pindah ke IKN Akan Bekerja Secara Sharing Office2025-06-10 11:54
Diet Makan Dada Ayam Saja, Memangnya Sehat?2025-06-10 11:30
Telah Meluncur Honda Civic Type R Ultimate Edition, Cuma Ada 40 Unit di Dunia2025-06-10 11:27
Periksa Rocky Gerung, Bareskrim Cecar Terkait IKN hingga Harga Komoditas Sawit2025-06-10 11:24
Gagal Lolos Program Prakerja Gelombang 63, Apa Penyebabnya?2025-06-10 11:00
Disukai Banyak Orang, Bagaimana Asal2025-06-10 10:55
Pembiayaan UMKM Lewat Pindar Melejit, Tembus Rp28,6 Triliun!2025-06-10 10:26
Terungkap! Ini Alasan Pemerkosaan dan Aborsi Tidak Masuk RUU TPKS2025-06-10 10:17
Nasdem Masih Pikir2025-06-10 10:15