Amerika Ingin Modal dari RI, Erick Thohir: Investasi Harus Pasti
Pemerintah Indonesia membuka peluang penanaman modal ke Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi dagang bilateral yang menuntut hubungan ekonomi dua arah dan saling menguntungkan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa Amerika kini tak hanya menjadi investor di Indonesia, tetapi juga mendorong adanya aliran investasi balik dari negara mitra, termasuk Indonesia.
"Rupanya mereka juga menginginkan bagaimana Indonesia bisa berinvestasi ke Amerika, karena mereka juga butuh penciptaan lapangan kerja," ujar Erick dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (20/5/2025).
Baca Juga: Erick Thohir Warning Ketergantungan Impor Indonesia ke AS
Erick menjelaskan, peluang investasi tersebut tidak akan diarahkan ke sektor yang bersifat eksploratif atau spekulatif. Sebaliknya, pemerintah hanya membuka opsi pada proyek brownfield atau perusahaan yang sudah memiliki rekam jejak operasional dan hasil produksi. Hal ini dinilai penting demi menjaga kepastian hasil dan meminimalkan risiko kerugian investasi.
"Yang disepakati kemarin, kalau ada investasi, itu harus pada perusahaan yang sudah berproduksi. Jadi bukan yang masih eksplorasi. Kita maunya investasi yang jelas dan aman," lanjutnya.
Terkait pelaksana teknis, Erick menyebut Danantara sebagai entitas yang akan mengkaji kelayakan setiap rencana investasi tersebut. Danantara, sebagai perusahaan investasi nasional, akan bertindak sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam proyek-proyek strategis global.
Baca Juga: Erick Thohir Buka-bukaan Kondisi BUMN Ketika Dolar Tembus Rp20.000
Erick menambahkan bahwa langkah ini merupakan respon terhadap enam poin yang diajukan Amerika Serikat dalam perundingan dagang, salah satunya mengenai kesetaraan perlakuan dan pembukaan jalur investasi dua arah. Pemerintah Indonesia, kata dia, terbuka terhadap investasi dari negara mana pun, selama prinsip hilirisasi dan nilai tambah domestik tetap dijaga.
"Kita tidak mempermasalahkan dari mana asal investornya, yang penting hilirisasi tetap di dalam negeri. Tapi kalau kita juga bisa masuk ke Amerika, kenapa tidak? Itu justru bentuk kemitraan yang sehat," ujarnya.
Ia berharap, dengan dibukanya opsi penanaman modal ke AS, hubungan dagang antara kedua negara tidak lagi bersifat satu arah. Sebaliknya, Indonesia akan memainkan peran lebih aktif dalam dinamika ekonomi global.
(责任编辑:时尚)
- PBNU: Living Law Tidak Sebatas Terkait Hukum Adat, Tapi Kebiasaan Keagamaan
- FOTO: Kontes Menara Manusia Terbesar di Spanyol Pukau Ribuan Penonton
- SYL Kembali Diperiksa Ditkrimsus PMJ, Berikut Ini Pertanyaannya
- Wanita Australia Terjepit di Celah Batu Gegara Ambil Ponsel Jatuh
- Isu Disharmoni Panglima TNI Andika dan KSAD Dudung, DPR Harap Isunya Tak Diperpanjang
- Formula E Jakarta Akan Pakai Pawang Hujan Seperti Mandalika? Wagub Riza Mengaku...
- Potensi Kecurangan Pemilu di Malaysia, TKN: Adanya Upaya PPLN Menyogok Petugas Pos
- Lihat Antusiasme Masyarakat, Anies: Kami Optimis Banyak yang Ingin Perubahan
- 5 Jenis Olahraga Terbaik buat Kamu yang Mau Memulai Gaya Hidup Sehat
- Ahok Sebut Gibran dan Jokowi Tak Bisa Kerja, TKN: Biarkan Rakyat Yang Menilai
- Anies Janji Bentuk Kementerian Kebudayaan Jika Menang Pilpres 2024
- VIDEO: Ratusan Balon Udara Hiasi Langit New Mexico Amerika Serikat
- Pemprov DKI Carikan Rusun Guna Relokasi Warga Simprug Terdampak Kebakaran
- Imbas Aksi 411 di Patung Kuda, Transjakarta Lakukan Penyeusaian Layanan
- IndoBuildTech Expo Part2
- Sempat Tertimbun Longsor, Jalur Bandung
- Kapasitas Penonton Formula E Turun Jadi Hanya 10 Ribu, Eh Wagub DKI Riza Patria Ungkap Hal Ini
- Anies Banding soal Keruk Kali Mampang, PSI Langsung Kasih Kalimat Menohok
- Nilai Kepemimpinan Anies Baswedan, PSI Pesimis Janji Kampanye Terpenuhi: Kami Realistis...
- 3 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Tomat, Siapa Saja?