会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona!

Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona

时间:2025-06-13 19:56:20 来源:quickq免费下载 作者:休闲 阅读:241次
Warta Ekonomi,电脑怎么下载quickq Jakarta -

Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin, telah usai diperiksa dengan menjawab 50 pertanyaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat terkait kasus kerumunan di Megamendung, Bogor, pada kegiatan Rizieq Shihab.

Perempuan bupati ini keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Jawa Barat pada pukul 16.06 WIB setelah enam jam diperiksa penyidik sejak pukul 10.00 WIB.

Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona

Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona

"Tentang kasus kerumunan di Megamendung, ada sekitar 50 pertanyaan dan saya sudah jawab semua," kata dia, di Polda Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa. 

Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona

Terkait pemeriksaan itu, dia menyatakan, mereka tidak pernah mengeluarkan izin kepada Shihab di Megamendung, Bogor, pada Jumat (13/11) itu. "Karena pada saat itu tidak ada pemberitahuan, jadi kami juga tidak bisa memberikan izin, apapun surat yang secara resmi, kami balas itu tidak ada," katanya.

Kasus Kerumunan HRS di Megamendung, Bupati Bogor Tegaskan Tak Ada Tambahan Kasus Positif Corona

Selain itu, menurut dia, sejauh ini belum ada klaster khusus penyebaran Covid-19 di kawasan Megamendung usai kegiatan Shihab yang diduga mengumpulkan 3.000 orang. 

Karena, kata dia, angka kasus Covid-19 di sana fluktuatif seperti biasanya. Ia pun belum bisa menjelaskan korelasi kenaikan kasus Covid-19 di wilayah itu dengan adanya kerumunan Front Pembela Islam.

"Tiap hari fluktuatif. Saya belum melihat ada korelasinya dengan kasus (kerumunan) itu," kata dia. 

Selain dia, penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat juga pada selasa ini turut mengundang sejumlah ahli untuk diminta keterangannya terkait kasus kerumunan Shihab itu.

"Ada beberapa, di antaranya ahli dari epidemiologi, dan hukum dari salah satu universitas terkemuka di Jawa Barat," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Erdi A Chaniago.

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Kesiapan Paskibraka untuk Upacara 17 Agustus di IKN Diungkap Kepala BPIP
  • 重磅|2024安徒生(国际)艺术奖(第二批)获奖名单与作品公示!
  • Firli Bahuri Diperiksa bersama 3 Orang Hari ini
  • Cerita SE Gubernur Aceh, Pabrik Bandel dan Harga TBS Petani Sawit
  • Mirisnya! PPATK Bongkar 197.054 Anak 11
  • 超硬核,全球顶尖院校双学位交互设计硕士项目含金量爆炸!
  • Selama 30 Tahun, Tak Pernah Ada Bagasi yang Hilang di Bandara Ini
  • HIT FM招募计划:精准打榜,一起出道!
推荐内容
  • Edan! Nikita Mirzani Makin Menjadi
  • Selama 30 Tahun, Tak Pernah Ada Bagasi yang Hilang di Bandara Ini
  • Kerugian Rp63 Triliun per Tahun! IAW Minta Presiden Prabowo Bongkar Praktik Kuota Internet Hangus
  • Ustadz Abdul Somad Resmi Dukung Anies
  • PDI Perjuangan Segera Rakernas Bahas Sikap Politik Partai
  • Kapolri Bilang Tak Ada Tembak Menembak!, RG: Kompolnas, Nista!