Keterlibatan Idrus di PLTU Riau
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengungkapkan bahwa mantan Menteri Sosial Idrus Marham berniat untuk mendapatkan 30 mobil jenazah.
Hal itu terungkap dalam percakapan telepon antara Sofyan Basir dan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih pada 2 Juli 2017 yang diputar jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/10/2018).
"Pada detik ke 46 dan 44 Eni mengatakan 'penting juga buat bang Idrus kita' maksudnya apa?" tanya JPU KPK Ronal Worotikan.
"Itu mungkin kaitan dengan mobil-mobil yang banyak itu untuk masjid. Dia (Idrus) minta awalnya dari Bu Eni, minta 30 unit mobil jenazah untuk masjid karena banyak daerah yang harus dibagikan, itu yang diminta untuk bicara dengan Pak Kotjo tapi mungkin," jawab Sofyan.
Sofyan bersaksi untuk pemegang saham Blakgold Natural Resources Ltd Johanes Budisutrisno Kotjo yang didakwa memberikan hadiah atau janji kepada Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar (saat itu) Idrus Marham senilai Rp4,75 miliar terkait pengurusan proyek "Independent Power Producer (IPP)" Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU MT RIAU-1).
"Lalu Eni mengatakan 'jadi saya perlu ketemu Pak Sofyan sendiri baru setelah itu saya ajak Pak Kotjo' itu maksudnya apa?" tanya Jaksa Ronald.
"Kalau bicara dengan Pak Idrus, ya Pak Idrus minta untuk mobil jenazah, mungkin ke arah situ," jawab Sofyan.
"Minta 30 mobil ke saksi atau Pak Kotjo?" tanya Jaksa.
"Mungkin ke Pak Kotjo, saya terakhir bicara dengan Pak Idrus terakhir pak kalau bisa lewat CSR(corporate sosial responsibility)saja, kirim surat supaya kita bisa kasih karena kalau kasih langsung tidak mungkin tapi dari perusahaan bisa kasih lewat dana bantuan sosial CSR," jelas Sofyan.
Sofyan mengaku bahwa Eni lah yang kerap mengatur pertemuan Kotjo dengan dirinya, tapi Sofyan tidak tahu apa yang didapat Eni dari jasanya menghubungkan Sofyan dan Kotjo tersebut.
"Saya tidak tahu bu Eni dapat apa karena berkawan baik saja dengan Pak Kotjo," kata Sofyan.
Sofyan juga membantah menerima keuntungan dari perannya tersebut.
"Beliau-beliau tahu kami, saya selalu bicara penting utamakan PLN saya selalu bicara itu tapi kami tidak diarahkan atau berencana atau untuk diarahkan mengenai 'fee'. Saya akan tolak kalau ada 'fee' itu," tambah Sofyan.
(责任编辑:知识)
- Kemang hingga Kota Tua, Jelajahi 5 Spot Mekarnya Tabebuya di Jakarta
- Mengulik soal Kanker Prostat, Bahaya yang Kerap Tak Disadari
- Ini 7 Manfaat Tak Terduga Makan Buah Salak
- VIDEO: Santa Naik Harley Davidson Ramaikan Jelang Natal di Venezuela
- KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto Ditunda 5 Februari 2025
- Serah Terima Jabatan, Mas Dhito Kembali Pimpin Kediri
- Jangan Katakan 5 Hal Ini pada Anak Jika Ingin Mereka Sukses
- KPK Periksa Tiga Saksi Kasus Suap Taufik Kurniawan
- Putri Raja Thailand Sirivannavari Bicara soal Mode dan Kehidupan
- Fenomena Luigi Mangione, Mengapa Orang Simpati pada Pelaku Pembunuhan?
- Ketum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif Sakit
- Pengadilan Negeri Vonis 5 Kurir Narkoba Jaringan Lapas 20 Tahun Kurungan
- Menko Infrastruktur Sebut Generasi Muda Adalah Kunci Indonesia Emas 2045
- Pengunjung Antusias Ikut Pound Fit di HUT Transmedia 23 Day 2
- Steffy, Model Cantik yang Terbelit Kasus Suap Gubernur Aceh
- Diakui UNESCO, Ini Ciri Khas Kebaya di Indonesia dan Empat Negara Lain
- Banyak Manfaat, Buah Salak Bagus untuk Penyakit Apa Saja?
- Mau Beli Emas di Pegadaian? Cek Dulu Harga Terbarunya di Sini
- Apes Banget, Gegara Gunduli Monas, Anies Terancam Dipolisikan Hingga...
- Chef Devina Beri Ide Menu Makan Gratis Rp10 Ribu: 2 Telur dan Susu UHT