Koperasi Merah Putih di Kota
Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di kota sudah mencapai 59 persen. Ini berarti bahwa 167 juta penduduk Indonesia tinggal di kota. Kemiskinan juga sangat besar sehingga program pengentasan kemiskinan juga harus dijalankan di kota-kota.
Kecenderungan peningkatan penduduk perkotaan akan semakin besar dengan peningkatan pertumbuhan urbanisasi yang cukup pesat. Bahkan pada tahun 2045, perkiraan penduduk wilayah perkotaan dapat mencapai 70 persen.
Teknologi, sistem keuangan, inovasi dan kewirausahaan di kota lebih siap. Contoh bisnis digital yang hebat dan sukses besar adalah Gojek. Tetapi di balik kehebatan dan keunggulan Gojek, model bisnis seperti ini hanya menguntungkan perusahaan dan meninggalkan nasib dan masa depan stakeholders utamanya, yaitu pengemudi. Mereka, dengan model bisnis seperti ini, akan selamanya miskin dan tidak akan pernah bergerak naik kelas vertikal ke atas.
Dalam ideologi pemerintahan sekarang, yang menjalankan sistem sosialisme pasar, Gojek akan lebih baik dibangun dan ditransformasikan menjadi koperasi. Para driver tersebut nanti menjadi pemilik entitas bisnisnya, yakni koperasi. Platform dan aplikasinya dijalankan oleh pengurus koperasi.
Atau, pemerintah melalui Danantara membuat platform transportasi digital dengan bisnis model koperasi, yang nanti akan dimiliki oleh ratusan ribu atau jutaan pengemudi motor dan mobil. Ini lebih sesuai dengan ideologi pemerintah pada saat ini.
Contoh yang ada adalah co-op Ride, platform ride-sharing berbasis koperasi. Koperasi transportasi digital ini berada di New York City, yang dimiliki dan dikelola oleh para pengemudi, bukan perusahaan besar teknologi digital seperti Uber dan Lyft.
Baca Juga: NU Terdepan untuk Koperasi Syariah di Indonesia
Dibandingkan dengan ide koperasi merah putih, gagasan transformasi digital seperti itu jauh lebih layak. Koperasi merah putih tetap penting untuk memajukan pedesaan, tetapi koperasi transportasi digital ini akan lebih feasible secara ekonomi dan bisnis karena masyarakat perkotaan juga lebih banyak jumlahnya dibandingkan masyarakat pedesaan sekarang.
Warisan Nadiem Makarim adalah warisan yang hebat dan sangat bernilai. Saya menyampaikan kritik model bisnis yang tidak menyertakan pengemudi sebagai stakeholders utamanya merupakan implementasi model kapitalisme murni. Sementara itu, ideologi Pemerintahan Prabowo lebih bersifat sosialisme pasar.
Presiden Prabowo pasti dipengaruhi oleh pemikiran Prof. Sumitro. Ideologi Sumitro sulit dipisahkan dari corak nasionalisme, yang memandang ekonomi Pancasila sesuai pembukaan UUD 1945 merupakan realisasi nilai-nilai Pancasila normatif. Di era awal kemerdekaan, paham nasionalisme konstitusional (berbasis UUD 1945) dan sosialisme demokratik berpengaruh besar. Artinya, Sumitro berkeyakinan perubahan struktural ekonomi harus diarahkan untuk kepentingan rakyat banyak, dengan campur tangan negara yang kuat.
Inilah yang dipraktikkan oleh Presiden Prabowo dalam kebijakan-kebijakan ekonominya pada saat ini. Ini sejalan dengan pemikirannya di dalam bukunya Paradoks Indonesia, yakni perlunya negara menjalankan kebijakan ekonomi berdasarkan konstitusi (Ekonomi Konstitusi).
相关文章:
- Apa Kabar Kasus Makar Sofyan Jacob dan Mr Kivlan?
- China Perluas Akses Masuk Bebas Visa untuk 9 Negara, Ada Indonesia?
- Polisi Berhasil Tangkap 20 Napi yang Kabur dari Lapas
- Kasus Pembunuhan Wanita Pemandu Lagu, Polisi Cari Saksi Kunci
- Trump Sebut Deadline Tarif Bisa Diperpanjang, Ini Syaratnya!
- Penguin Antartika 'Jalan
- Politisi PDIP Ini Dipanggil Penyidik KPK
- 2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
- Eks Napi Pembunuh Munir, Meninggal Dihajar Covid
- Genapi Gerakan 3R dan 9R untuk Atasi Sampah, Oxium Jadi Solusi Mengatasi Mikroplastik
相关推荐:
- KPU Minta MK Tolak Gugatan Perbaikan Prabowo
- Gegara Corona 30 Acara di Jakarta Berpotensi Dibatalkan
- Menteri Meutya Hadir di APT Tokyo 2025, Indonesia Inisiasi Poros Diplomasi Digital Asia
- Ini Alasan KPK Kasih Hukuman Berat ke PT DGI
- Provokator Aksi 21
- China Perluas Akses Masuk Bebas Visa untuk 9 Negara, Ada Indonesia?
- Begini Cara China Agar Warga di Wilayah Pedesaan Mau Beralih ke Kendaraan Ramah Lingkungan
- Angka Kasus Kanker Payudara di RI Sulit Ditekan, Ini Alasannya
- Kompolnas Minta Polri Tindak Tegas Anggotanya yang Terlibat Judi Online
- Ini Alasan KPK Kasih Hukuman Berat ke PT DGI
- Sambut Arus Balik, Jasa Marga Bakal Terapkan Contraflow di Tol Japek
- Jelang Pilkada 2024, Nasdem Berikan 6 Surat Rekomendasi untuk Kader Terbaiknya
- Reaksi KPK saat Tahu Ada Tudingan Idrus Marham Plesiran...
- Pencuri Hand Sanitizer di Transjakarta Akhirnya Tertangkap
- Imbas Kasus Hasyim Asy’ari, Istana Pastikan Pilkada Serentak 2024 Tetap Digelar Tepat Waktu
- PLN IP Sabet Sejumlah Penghargaan pada Top CSR Awards 2025
- Dominasi Starlink Mulai Dihadang, Jeff Bezos Siap Tantang Elon Musk!
- Kucurkan Duit Ratusan Miliar, Lokasi Makam yang Dibeli Anies Masih Misteri, FH Bersuara Lantang
- Dua Penggawa Timnas Indonesia Dapat Perhatian Pimpinannya di Kepolisian Jelang Semifinal
- Kemhan Beli Kapal Selam Scorpene Untuk Perkuat Perairan Indonesia, Intip Spesifikasinya di Sini!