Bursa Asia Tertekan Kebijakan Tarif AS: Negosiasi Xi
Bursa Asia kompak terkoreksi signifikan dalam perdagangan di Jumat (30/5). Investor menyoroti ketidakpastian status hukum kebijakan tarif hingga kembali memanasnya hubungan dagang dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dariCNBC International, Senin (2/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1,20% ke 23.289,77.
- CSI 300 (China): Turun 0,48% ke 3.840,23.
- Shanghai Composite (China): Turun 0,47% ke 3.347,49.
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 1,22% ke 37.965,10.
- Topix (Jepang): Turun 0,37% ke 2.801,57.
- Kospi (Korea Selatan): Turun 0,84% ke 2.697,67.
- Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,26% ke 734,35.
Ketidakpastian hukum terkait kebijakan tarif menjadi pendorong utama pelemahan pasar global baru-baru ini.
Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serika sempat membatalkan kebijakan tarif yang dipermasalahkan, namun keputusan tersebut tak berlangsung lama. Pemerintahan Donald Trump segera mengajukan banding, dan pengadilan tingkat lanjut memulihkan kembali penerapan tarif tersebut.
"Pergerakan pasar tetap terbatas, dengan pemulihan sementara tarif oleh pengadilan banding membuat investor cenderung menahan diri. Pasar global kini menghadapi kekhawatiran makroekonomi akibat dinamika perdagangan internasional," kata Kepala Riset Geojit Financial Services, Vinod Nair.
Adapun Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengakui bahwa pembicaraan dagang tengah mandek antara pihaknya dengan China. Hal ini terutama terkait dengan sengketa mineral langka yang krusial untuk rantai pasok industri global.
Baca Juga: Keluar dari Pemerintahan Trump, Elon Musk Dikabarkan Melobi Anggota Parlemen Terkait Aturan Mobil Self-Driving
Namun Presiden Trump baru-baru ini memberikan harapan dengan menyatakan kemungkinan akan berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Hal itu guna membahas ketegangan tarif dan menyelesaikan perselisihan dagang yang belum terselesaikan.
(责任编辑:休闲)
- Prabowo Subianto Tegaskan Sukses Pembangunan Ekonomi Bergantung Iklim Usaha Dalam Negeri
- Perayaan 70 Tahun, Disneyland Tebar Diskon hingga Rilis Atraksi Baru
- Mengulik soal Kanker Prostat, Bahaya yang Kerap Tak Disadari
- Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Rp35 Ribu Jadi Rp1.940.000 per Gram
- Usai Diperiksa KPK, Pengusaha Rahmat Djangkar Akui Sudah Terima SPDP Kasus Korupsi Pemkot Semarang
- IPW: Ferdy Sambo Tak Layak Dihukum Mati, Sugeng: Bukan Pembunuhan Sadis!
- Kacau, Jasa Marga Bilang 465.582 Tinggalkan Jakarta, Paling Banyak ke...
- Mantan Exco PSSI Sogok Ratusan Juta Demi Kemenangan PSS Sleman
- FOTO: Menawan Aksesori Para Peraih Prestasi Olimpiade 2024
- Muhammad Jadi Nama Bayi Paling Populer di Inggris dan Wales
- Ayo Sontek, 7 Kebiasaan Ini Biasa Dilakukan Orang Sukses Sebelum Tidur
- Jangan Takut Tubuh Melar, 5 Camilan Malam Ini Bantu Berat Badan Turun
- 10 Jenis Ikan yang Mengandung Merkuri, Picu Banyak Masalah Kesehatan
- Jadi Word of the Year versi Oxford, Apa Itu 'Brain Rot'?
- Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Atasi Sakit Jantung saat Olahraga
- Eni Saragih WA Minta 3 Juta Dolar, Kotjo: 'Di Darat Aja Deh'
- Lebaran Sebentar Lagi, Corona Belum Juga Pergi...
- MA Setuju, Sidang Habib Bahar Digelar di Bandung
- Prabowo Subianto Tegaskan Sukses Pembangunan Ekonomi Bergantung Iklim Usaha Dalam Negeri
- Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Rp35 Ribu Jadi Rp1.940.000 per Gram